Kini tiba saatnya untuk menyatakan kemunduranku dari rasa yang telah lama kupenjara. Rasa yang telah begitu lama mengendap dan tak pernah bisa kubiarkan menguap. Aku begitu bodoh jika tak menerima kasih yang kau curahkan kepadaku tiada henti. Dan aku tak mau itu terjadi. Sekarang aku putuskan untuk tidak lagi mengungkung diriku dalam memoar luka yang berkepanjangan. Aku tak ingin lagi hidup dalam kenangan masa laluku dengannya. Aku menyerah. Penantian semuku terhadapnya seakan tak berujung. Kau menang kini. Kau berhasil menarikku keluar dari kenangan itu. Dan akan aku jalani semua yang ada kini. Tentu saja itu bersamamu.
Memang Hanya Sesaat
Posted by
Sani
at
16:09
Iyah.. Lagi-lagi kau benar, kita memang sesaat. Hanya sesaat sayangku. Atau mungkin kau belum mampu mencernanya dengan baik? Karena sebenarnya belum ada kata kita diantara kita. Sesaat kita itu hanya untukmu.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Network Sites
Total Pageviews
Calla-calla Box
Categories
- akademik (2)
- brother (1)
- cerita (1)
- fuh (3)
- kampus (1)
- Seni Budaya (1)
- travelling (1)
- tugas (1)
About Me
Followers
Popular Posts
-
Dalam ilmu kesusastraan ada banyak teori dan pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam menganalisi sebuah karya sastra. Begitu pula keti...
-
Waktu sedikit lagi menunjukkan pukul 11.15 malam. Sejak pagi tadi suara petasan terdengar dari luar kamar. Di luar sana sangat ramai pasti, ...
-
Sekelompok pekerja dan pemerhati seni budaya di lingkungan kabupaten Barru yang tergabung dalam sanggar seni Colliq Pujie menyelenggaraka...
-
Seekor kura-kura tua menghampiri kura-kura betina yang sedari tadi menyendiri di atas batu dengan makanan yang tak bisa dihabiskannya send...
-
Kini tiba saatnya untuk menyatakan kemunduranku dari rasa yang telah lama kupenjara. Rasa yang telah begitu lama mengendap dan tak pernah bi...
-
Aku merindukanmu pada setiap detik yang kulalui tanpa hadirmu. Aku merindukanmu pada setiap jeda tanpa kecup hangatmu. Yah, aku merindukan s...
-
Ibu itu tampak resah. Baru saja dia menutup telepon dari adik iparnya. Dia sedang memangku si bungsu yang terus merengek minta gendong. Tamp...
-
Di luar sana hujan. Titik-titik air membentuk garis pada kaca jendela kamar. Aku masih betah bermal...
-
Hari yang paling ditunggu-tunggu bukanlah awal bulan, melainkan moment wisuda dan ulang tahun dimana ketika kedua hari itu tiba kami bisa me...
-
Terlahir dalam senja yang mendung Sendiri meresapi kelumpuhan hidup Dan kini terlelap di bawah gelapnya kolong langit Adakah jiwa yang he...
Labels
- akademik (2)
- brother (1)
- cerita (1)
- fuh (3)
- kampus (1)
- Seni Budaya (1)
- travelling (1)
- tugas (1)
Powered by Blogger.